Kamis, 14 April 2022

Satu Persen Saja, Kenapa Enggak?

Tema: Peduli dan Beraksi Mengurangi Pemanasan Global

Judul: Satu Persen Saja, Kenapa Enggak?

Oleh : Aria Winata

Kehidupan modern ini semakin membawa kita kepada banyak persoalan kompleks yang dialami oleh seluruh umat manusia. Seringkali, persoalan-persoalan tersebut membawa dampak yang besar terhadap kehidupan umat manusia saat ini dan mendatang. Pemanasan global merupakan salah satu masalah serius yang sedang dihadapi oleh seluruh umat manusia serta membutuhkan perhatian khusus untuk menanganinya.

Pemanasan global sendiri bukan sebuah permasalahan baru melainkan permasalahan yang terjadi akibat akumulasi dari tahun ke tahunnya. Sering sekali kita menganggap bahwa permasalahan tersebut tidak berdampak secara langsung terhadap kehidupan saat ini, memang tidak langsung kita rasakan, tetapi anak cucu kita kelak yang akan merasakannya. Pemanasan global menurut Climate Nasa Gov adalah pemanasan jangka panjang sistem iklim bumi yang diamati sejak periode pra-industri (antara 1850 dan 1900) karena aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan tingkat gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer bumi.[1]

Sejak periode pra-industri, aktivitas manusia diperkirakan telah meningkatkan suhu rata-rata global bumi sekitar 1 derajat Celcius, angka yang saat ini meningkat sebesar 0,2 derajat Celcius per dekade. Tidak dapat dipungkiri, manusia memang memiliki andil yang besar terhadap perubahan suhu di atmosfer, lautan dan daratan.

Berdasarkan studi dari Nasa Goddart Institute for Space Studies mengatakan bahwa terdapat kenaikan suhu yang signifikan pada permukaan bumi dari tahun 1880 sampai 2020. Sejak 1951 sampai 2020, terus terjadi peningkatan suhu terus menerus. Dalam hal ini, rekor suhu terpanas yang pernah tercatat terjadi di tahun 2016 dan 2020 menjadi puncak suhu tertinggi permukaan bumi. Pemanasan global merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dan memerlukan sebuah langkah nyata untuk menangani situasi global yang terjadi saat ini. 

Sejauh ini, kegiatan manusia menjadi pemicu terjadinya pemanasan global terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil dan kegiatan alih guna lahan. Dari semua kegiatan yang dilakukan tersebut, menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin bertambah jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2) melalui proses yang disebut efek rumah kaca. Istilah Efek rumah kaca (greenhouseeffect) merupakan istilah yang cukup erat kaitannya dengan pemanasan global. Disebut dengan efek rumah kaca karena adanya peningkatan suhu bumi akibat suhu panas yang terjebak didalam atmosfer bumi. Prosesnya mirip seperti rumah kaca yang berfungsi menjaga kehangatan suhu tanaman di dalamnya. Peningkatan suhu dalam rumah kaca terjadi karena adanya pantulan sinar matahari oleh benda-benda yang ada di dalam rumah kaca yang terhalang oleh dinding kaca, sehingga udara panas tidak dapat keluar (greenhouse effect).

Gas yang dihasilkan dari kegiatan manusia yang paling berpengaruh terhadap kenaikan suhu muka bumi yaitu CO2 (Karbon dioksida), CH4 (Metana), dan CFC (Chloro Fluoro Carbon). Dalam hal ini, gas gas tersebut merupakan hasil dari kegiatan manusia sehari-hari yang tanpa disadari mengakibatkan suhu bumi meningkat. Lantas apa yang terjadi jika gas-gas tersebut semakin banyak di atmosfer? Yang saat ini terjadi yaitu salah satunya kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut ini disebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan karena suhu permukaan bumi yang semakin panas karena panas matahari terperangkap di dalam bumi akibat terhalang oleh gas-gas tersebut.

Penyebab lain yang dapat memperparah terjadinya pemanasan global, yaitu:

1.      Polusi Udara Karena Penggunaan Bahan Bakar

Tidak dapat dipungkiri, penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor saat ini berkontribusi sangat besar terhadap meningkatknya gas-gas rumah kaca. Gas buang yang dihasilkan kendaraan tersebut semakin menambahnya gas-gas yang terdapat di atmosfer bumi. Walaupun sudah ada terobosan untuk menggunakan kendaraan listrik, tetapi saat ini listrik yang dihasilkan masih berasal dari batu bara, sehingga kendaraan listrik ini belum sepenuhnya dalam mengatasi permasalahan.

2.      Penggundulan Hutan

Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida, ketika hutan-hutan tersebut digunduli, maka akan semakin berkurang fungsi hutan sebagai penyerap karbon dioksida. Di satu sisi, gas karbon dioksida semakin bertambah.

3.      Boros Penggunaan Listrik

Saat ini sumber listrik terbesar berasal batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia. Semakin banyak penggunaan listrik dari PLTU maka kebutuhan akan batu bara akan semakin meningkat.

4.      Polusi Udara Karena Indsustri

Industri pabrik menyebabkan banyaknya asap yang yang dihasilkan, dan dapat mengakibatkan polusi udara yang akan membuat lingkungan tercemar dan terjadinya pemanasan global. Zat yang keluar dari proses industri berupa zat yang berbahaya seperti Karbon Monoksida, Hidrokarbon, dan senyawa lainnya yang dapat membahayakan kesehatan alam dan manusia.

5.      Sampah Plastik

Menurut penelitian, ketika plastik terkena sinar matahari danberakibat rusak mengeluarkan gas metana dan etilena. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim, dan hal ini berhubungan dengan peningkatan pemanasan global. Sampah yang setiap hari dihasilkan manusia terutama sampah - sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti styrofoamdan plastik juga menjadi sumber lain dari emisi CO2.

Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk ikut serta mengurangi terjadinya pemanasan global? Langkah kecil yang dapat kita lakukan yaitu, mematikan lampu ketika di siang hari yang dapat diganti dengan sinar matahari, mengurangi penggunaan AC, mencabut charger setelah tidak digunakan, tidak membuka tutup pintu kulkas tanpa alasan yang jelas, mengurangi penggunaan plastik dengan kantong yang dapat digunakan berkali-kali.

Saya masih teringat ketika SMP, guru Biologi saya mengatakan, bahwa charger HP walaupun kelihatannya sepele juga berdampak terhadap pemanasan global. Charger HP yang sudah tidak digunakan sebaiknya dicabut karena sedikit banyaknya akan memengaruhi penggunaan listrik. Jadi, atas perkataan guru saya tersebut, hingga sampai saat ini saya masih melakukan tindakan mencabut charger yang sudah tidak digunakan.

Menurut saya, ketika kegiatan tersebut dilakukan setiap hari oleh seluruh penduduk di muka bumi ini, kegiatan-kegiatan kecil seperti itu akan ikut serta dalam memerangi pemanasan global. Karena satu aksi nyata akan lebih berarti daripada ribuan kata. Selain itu juga, kita dapat berkontribusi dalam penanaman pohon, tetapi tidak hanya sebatas menanam pohon saja, melainkan menjaga dan merawatnya sampai pohon tersebut benar-benar tumbuh dan hidup. Karena sering sekali melihat kegiatan menanam pohon hanya sekadar seremoni semata tanpa benar-benar adanya kelanjutan mengenai apakah pohon tersebut tumbuh dengan baik atau tidak.

Mungkin saat ini saya tidak berkontribusi langsung terhadap kegiatan sosial yang berkaitan dengan lingkungan, tetapi saat ini saya mengikuti sebuah kegiatan relawan yang berkontribusi dalam pendidikan yang ikut serta untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dalam kegiatan belajar mengajar, saya sering sekali mengedukasi para peserta didik untuk merawat serta menjaga lingkungan sekitar mereka. Sebagai contoh sederhana, untuk membiasakan membuang sampah pada tempatnya, karena sekecil apapun sampahnya akan sangat berarti ketika semua orang berpikiran yang sama. Dan juga memberikan pemahaman mengenai pentingnya hutan untuk kelangusngan kehidupan manusia di bumi, yang kebetulan lingkungan tempat mereka tinggal berada di tengah hutan.

Permasalahan pemanasan global ini merupakan masalah bersama, sadar tidak sadar kita juga turut berkontribusi dalam pemanasan global. Ini tidak hanya dapat diselesaikan oleh sekelompok orang saja, setiap orang harus ikut berkontribusi dan komitmen dalam menangani pemanasan global. Bukan lagi waktunya untuk saling mengandalkan dan saling berpangku tangan. Jika bukan kita siapa lagi? Jika bisa dilakukan sekarang, mengapa harus menunggu nanti?

Tindakan kecil 1% setiap harinya memang tidak terasa langsung dampaknya dalam mengubah permasalahan yang terjadi, tetapi bayangkan ketika tindakan 1% tersebut dilakukan selama bertahun-bertahun. Semangat Sobat Bumi! Salam satu persen!

KKN Kebangsaan 2023

Disatukan oleh tujuan yang sama, mengabdi untuk negeri. Tunggu cerita selanjutnya. Sampai bertemu di Pontianak, Kalimantan Barat!